Sabtu, 02 November 2024

 

MENYUSUN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)

Tulisan ini adalah rangkuman penulis tentang menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai upaya penulis dalam Memahami Pembelajaran dan Asesmen dari Panduan dan Asesmen edisi revisi 2024. Harapan penulis semoga tulisan ini bermanfaat dalam memahami bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran dari tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

Seperti dijelaskan pada panduan tersebut bahwa setelah merumuskan tujuan pembelajaran, pendidik perlu menyusun alur tujuan pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran merupakan tujuan pembelajaran yang diurutkan, bukan turunan atau rincian dari tujuan pembelajaran. Tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan diurutkan sehingga menjadi alur tujuan pembelajaran yang dapat dicapai oleh peserta didik hingga mencapai akhir fase. Selanjutnya berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun, dikembangkan menjadi perencanaan pembelajaran. Proses berpikir dalam merencanakan pembelajaran ditunjukkan dalam gambar berikut.



Sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran pendidik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, yakni:

1.  Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan;

2.  Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif,  apabila pendidik mengembangkan alur tujuan pembelajaran secara mandiri, maka perlu kolaborasi pendidik lintas kelas/tingkatan dalam satu fase atau merancang bersama komunitas atau tim pendidik atau MGMP/ KKG/KKT (Kelompok Kerja Tutor) di satuan pendidikan masing-masing;

3.  Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan setiap mata pelajaran. Oleh karena itu, sebaiknya dikembangkan oleh pendidik yang memiliki pemahaman dalam mata pelajaran tersebut;

4.  Pada pendidikan khusus, penyusunan alur tujuan pembelajaran boleh dilakukan lintas fase;

5.  Alur tujuan pembelajaran yang disediakan pemerintah adalah contoh. Urutan tujuan pembelajaran ditunjukkan dengan nomor atau huruf, namun pendidik atau satuan pendidikan dapat mengubah atau memodifikasi sesuai dengan kebutuhan; dan

6.  Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian pembelajaran.

 

Metode Menyusun Tujuan Pembelajaran Menjadi Alur Tujuan Pembelajaran

Berikut beberapa metode dalam menyusun tujuan pembelajaran menjdai alur tujuan pembelajaran (ATP):

1.  Pengurutan dari yang Konkret ke yang Abstrak: Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh: memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).

2.  Pengurutan Deduktif: Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh: mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.

3.  Pengurutan dari Mudah ke yang lebih Sulit: Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.

4.  Pengurutan Hierarki: Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh:  peserta didik perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.

5.  Pengurutan Prosedural: Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu peserta didik untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh: dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.

6.  Scaffolding: Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh: dalam mengajarkan berenang, pendidik perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika peserta didik mencobanya, pendidik hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, peserta didik dapat berenang sendiri.

Ilustrasi pemetaan alur tujuan pembelajaran dalam satu fase ditunjukan gambar di bawah. Setiap kotak tujuan pembelajaran merupakan hasil perumusan tujuan pembelajaran yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Alur tujuan pembelajaran ini adalah tujuan-tujuan pembelajaran yang  telah diurutkan.

Pendidik dapat menggunakan contoh alur tujuan pembelajaran yang  telah tersedia di Platform Merdeka Mengajar (PMM), atau memodifikasi contoh alur tujuan pembelajaran menyesuaikan kebutuhan peserta didik, karakteristik dan kesiapan satuan pendidikan. Selain itu, pendidik dapat menyusun alur tujuan pembelajaran secara mandiri sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan. Tidak ada format komponen yang  ditetapkan oleh  pemerintah. Komponen alur tujuan pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan yang  mudah dimengerti oleh  pendidik.

Berikut contoh alur tujuan pembelajaran yang telah disusun penulis dari tujuan pembelajaran hasil analisis capaian pembelajaran mata pelajaran matematika fase B (kelas 3 dan 4).

Kelas III Semester 1

Elemen

Alur Tujuan Pembelajaran

Bilangan

B.3.1   Menunjukkan pemahaman bilangan cacah hingga 1.000 dengan membaca dan menulis bilangan cacah hingga 1.000.

B.3.2  Menentukan nilai tempat (satuan, puluhan, ratusan) pada bilangan cacah hingga 1.000.

B.3.3   Membandingkan dan mengurutkan bilangan cacah hingga 1.000 berdasarkan nilai tempat.

B.3.4   Melakukan operasi dasar penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah hingga 1.000 secara konkret dan simbolis.

B.3.5   Komposisi dan dekomposisi bilangan cacah hingga 1.000 menggunakan benda konkret dan simbol matematika.

Aljabar

A.3.1   Mengisi nilai yang belum diketahui dalam kalimat matematika berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah hingga 100.

Pengukuran

P.3.1   Mengukur panjang benda menggunakan satuan baku (cm dan m).

P.3.2   Mengukur berat benda menggunakan satuan baku (gram dan kg).

Geometri

G.3.1  Mendeskripsikan ciri bentuk bangun datar sederhana seperti segiempat, segitiga, dan lingkaran.

Analisis Data dan Peluang

D.3.1   Mengurutkan data dalam bentuk tabel dan diagram gambar (skala satu satuan).

D.3.2   Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram gambar sederhana.

 

Kelas III Semester 2

Elemen

Tujuan Pembelajaran

Bilangan

B.3.6   Menunjukkan pemahaman bilangan cacah hingga 10.000 dengan membaca dan menulis bilangan cacah hingga 10.000.

B.3.7   Menentukan nilai tempat (satuan, puluhan, ratusan, ribuan) pada bilangan cacah hingga 10.000.

B.3.8   Membandingkan dan mengurutkan bilangan cacah hingga 10.000 dengan menggunakan nilai tempat.

B.3.9   Mengatasi masalah berkaitan dengan uang menggunakan satuan ribuan.

B.3.10 Melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah hingga 100 menggunakan benda konkret dan simbol matematika.

Aljabar

A.3.2   Meniru dan mengidentifikasi pola gambar dan objek sederhana pada bilangan cacah hingga 100.

A.3.3   Meniru pola bilangan yang membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah hingga 100.

Pengukuran

P.3.3   Menentukan hubungan antar-satuan panjang baku (cm dan m) melalui pengukuran benda nyata.

P.3.4   Mengukur luas menggunakan satuan tidak baku seperti kotak satuan untuk bidang datar.

Geometri

G.3.2  Menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) bangun datar seperti segiempat dan segitiga dengan cara berbeda.

Analisis Data dan Peluang

D.3.3   Membandingkan data dalam bentuk tabel, diagram gambar, dan piktogram (skala satu satuan).

D.3.4   Menyajikan data dalam bentuk piktogram (skala satu satuan).

 

Kelas IV Semester 1

Elemen

Alur Tujuan Pembelajaran

Bilangan

B.4.1   Melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan cacah hingga 10.000.

B.4.2  Menyelesaikan masalah terkait kelipatan dan faktor bilangan sederhana.

B.4.3   Membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan sederhana dengan pembilang 1 (contoh: 1/2, 1/3, 1/4) dan penyebut sama (contoh: 2/8, 4/8, 7/8).

Aljabar

A.4.1   Mengidentifikasi dan mengembangkan pola gambar atau objek sederhana hingga bilangan cacah 100.

A.4.2   Mengidentifikasi dan mengembangkan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan hingga 100.

Pengukuran

P.4.1   Mengukur dan mengestimasi luas menggunakan satuan baku seperti cm².

P.4.2   Mengukur volume menggunakan satuan tidak baku.

Geometri

G.4.1  Mendeskripsikan ciri-ciri bangun datar yang lebih kompleks (segilima, segienam).

G.4.2  Menyusun dan mengurai berbagai bangun datar dengan berbagai cara sesuai kebutuhan desain.

Analisis Data dan Peluang

D.4.1   Menyajikan data dalam bentuk diagram batang sederhana (skala satu satuan).

D.4.2   Membandingkan data dalam bentuk diagram batang.

 

Kelas IV Semester 2

Elemen

Tujuan Pembelajaran

Bilangan

B.4.4   Mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.

B.4.5   Mengenali bilangan desimal pada posisi persepuluhan dan perseratusan.

B.4.6   Menghubungkan bilangan desimal dengan persen sederhana (contoh: 0,75 = 75%).

Aljabar

A.4.3   Mengisi nilai yang belum diketahui dalam kalimat matematika yang berkaitan dengan perkalian dan pembagian sederhana.

A.4.4   Mengidentifikasi pola-pola yang lebih kompleks yang melibatkan bilangan dan operasi sederhana.

Pengukuran

P.4.3   Mengukur dan mengestimasi volume menggunakan satuan baku seperti liter.

Geometri

G.4.3  Mendeskripsikan bangun datar dan bangun ruang serta perbedaan antara keduanya (contoh: persegi dan kubus, segitiga dan limas).

G.4.4  Mengenali hubungan antara berbagai bangun datar dalam membentuk bangun ruang sederhana (contoh: segitiga membentuk piramida, persegi membentuk kubus).

Analisis Data dan Peluang

D.4.3   Menganalisis data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).

D.4.4   Menginterpretasi data untuk menarik kesimpulan dari berbagai bentuk penyajian data.

Sumber:

1. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Tahun 2024

2. Dokumen penulis

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar