MENYUSUN
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
Tulisan ini adalah rangkuman penulis tentang menyusun alur
tujuan pembelajaran sebagai upaya penulis dalam Memahami Pembelajaran dan
Asesmen dari Panduan dan Asesmen edisi revisi 2024. Harapan penulis semoga
tulisan ini bermanfaat dalam memahami bagaimana cara menyusun alur tujuan
pembelajaran dari tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Seperti dijelaskan pada panduan tersebut bahwa setelah merumuskan tujuan pembelajaran, pendidik perlu menyusun alur tujuan pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran merupakan tujuan pembelajaran yang diurutkan, bukan turunan atau rincian dari tujuan pembelajaran. Tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan diurutkan sehingga menjadi alur tujuan pembelajaran yang dapat dicapai oleh peserta didik hingga mencapai akhir fase. Selanjutnya berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun, dikembangkan menjadi perencanaan pembelajaran. Proses berpikir dalam merencanakan pembelajaran ditunjukkan dalam gambar berikut.
Sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran pendidik ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, yakni:
1. Alur tujuan
pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan;
2. Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan
secara kolaboratif, apabila pendidik
mengembangkan alur tujuan pembelajaran secara mandiri, maka perlu kolaborasi
pendidik lintas kelas/tingkatan dalam satu fase atau merancang bersama
komunitas atau tim pendidik atau MGMP/ KKG/KKT (Kelompok Kerja Tutor) di satuan
pendidikan masing-masing;
3. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai
karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan setiap mata pelajaran. Oleh
karena itu, sebaiknya dikembangkan oleh pendidik yang memiliki pemahaman dalam
mata pelajaran tersebut;
4. Pada pendidikan khusus, penyusunan alur
tujuan pembelajaran boleh dilakukan lintas fase;
5. Alur tujuan pembelajaran yang disediakan
pemerintah adalah contoh. Urutan tujuan pembelajaran ditunjukkan dengan nomor
atau huruf, namun pendidik atau satuan pendidikan dapat mengubah atau
memodifikasi sesuai dengan kebutuhan; dan
6. Alur tujuan pembelajaran fokus pada
pencapaian pembelajaran.
Metode Menyusun
Tujuan Pembelajaran Menjadi Alur Tujuan Pembelajaran
Berikut beberapa metode dalam menyusun tujuan pembelajaran
menjdai alur tujuan pembelajaran (ATP):
1. Pengurutan dari yang Konkret ke yang Abstrak:
Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih
abstrak dan simbolis. Contoh: memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang
benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori
objek geometris tersebut (abstrak).
2. Pengurutan
Deduktif: Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang
spesifik. Contoh: mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum
mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
3. Pengurutan
dari Mudah ke yang lebih Sulit: Metode pengurutan dari konten paling mudah
ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam
kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
4. Pengurutan
Hierarki: Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen
konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang
lebih kompleks. Contoh: peserta didik
perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep
perkalian.
5.
Pengurutan Prosedural: Metode
ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur,
kemudian membantu peserta didik untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya.
Contoh: dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan
penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis
hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan
menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
6.
Scaffolding: Metode
pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan
secara bertahap. Contoh: dalam mengajarkan berenang, pendidik perlu menunjukkan
cara mengapung, dan ketika peserta didik mencobanya, pendidik hanya butuh
membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap.
Pada akhirnya, peserta didik dapat berenang sendiri.
Ilustrasi pemetaan alur tujuan pembelajaran dalam satu fase
ditunjukan gambar di bawah. Setiap kotak tujuan pembelajaran merupakan hasil
perumusan tujuan pembelajaran yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Alur
tujuan pembelajaran ini adalah tujuan-tujuan pembelajaran yang telah diurutkan.
Pendidik dapat menggunakan contoh alur tujuan pembelajaran
yang telah tersedia di Platform Merdeka
Mengajar (PMM), atau memodifikasi contoh alur tujuan pembelajaran menyesuaikan
kebutuhan peserta didik, karakteristik dan kesiapan satuan pendidikan. Selain
itu, pendidik dapat menyusun alur tujuan pembelajaran secara mandiri sesuai
dengan kesiapan satuan pendidikan. Tidak
ada format komponen yang ditetapkan
oleh pemerintah. Komponen alur
tujuan pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan
yang mudah dimengerti oleh pendidik.
Berikut contoh alur tujuan pembelajaran yang telah disusun
penulis dari tujuan pembelajaran hasil analisis capaian pembelajaran mata
pelajaran matematika fase B (kelas 3 dan 4).
Kelas III Semester 1
Elemen |
Alur Tujuan Pembelajaran |
Bilangan |
B.3.1 Menunjukkan pemahaman
bilangan cacah hingga 1.000 dengan membaca dan menulis bilangan cacah hingga
1.000. B.3.2 Menentukan nilai tempat (satuan, puluhan, ratusan) pada bilangan
cacah hingga 1.000. B.3.3 Membandingkan dan
mengurutkan bilangan cacah hingga 1.000 berdasarkan nilai tempat. B.3.4 Melakukan operasi dasar
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah hingga 1.000 secara konkret dan
simbolis. B.3.5 Komposisi dan
dekomposisi bilangan cacah hingga 1.000 menggunakan benda konkret dan simbol
matematika. |
Aljabar |
A.3.1 Mengisi nilai yang belum
diketahui dalam kalimat matematika berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pada bilangan cacah hingga 100. |
Pengukuran |
P.3.1 Mengukur panjang benda
menggunakan satuan baku (cm dan m). P.3.2 Mengukur berat benda
menggunakan satuan baku (gram dan kg). |
Geometri |
G.3.1 Mendeskripsikan ciri
bentuk bangun datar sederhana seperti segiempat, segitiga, dan lingkaran. |
Analisis Data dan Peluang |
D.3.1 Mengurutkan data dalam
bentuk tabel dan diagram gambar (skala satu satuan). D.3.2 Menyajikan data dalam
bentuk tabel dan diagram gambar sederhana. |
Kelas III Semester 2
Elemen |
Tujuan Pembelajaran |
Bilangan |
B.3.6 Menunjukkan pemahaman
bilangan cacah hingga 10.000 dengan membaca dan menulis bilangan cacah hingga
10.000. B.3.7 Menentukan nilai tempat
(satuan, puluhan, ratusan, ribuan) pada bilangan cacah hingga 10.000. B.3.8 Membandingkan dan
mengurutkan bilangan cacah hingga 10.000 dengan menggunakan nilai tempat. B.3.9 Mengatasi masalah
berkaitan dengan uang menggunakan satuan ribuan. B.3.10 Melakukan operasi
perkalian dan pembagian bilangan cacah hingga 100 menggunakan benda konkret
dan simbol matematika. |
Aljabar |
A.3.2 Meniru dan
mengidentifikasi pola gambar dan objek sederhana pada bilangan cacah hingga
100. A.3.3 Meniru pola bilangan
yang membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan cacah hingga 100. |
Pengukuran |
P.3.3 Menentukan hubungan
antar-satuan panjang baku (cm dan m) melalui pengukuran benda nyata. P.3.4 Mengukur luas
menggunakan satuan tidak baku seperti kotak satuan untuk bidang datar. |
Geometri |
G.3.2 Menyusun (komposisi) dan
mengurai (dekomposisi) bangun datar seperti segiempat dan segitiga dengan
cara berbeda. |
Analisis Data dan Peluang |
D.3.3 Membandingkan data dalam
bentuk tabel, diagram gambar, dan piktogram (skala satu satuan). D.3.4 Menyajikan data dalam
bentuk piktogram (skala satu satuan). |
Kelas IV Semester 1
Elemen |
Alur Tujuan Pembelajaran |
Bilangan |
B.4.1 Melakukan komposisi dan
dekomposisi bilangan cacah hingga 10.000. B.4.2 Menyelesaikan masalah terkait kelipatan dan faktor bilangan
sederhana. B.4.3 Membandingkan dan
mengurutkan antar-pecahan sederhana dengan pembilang 1 (contoh: 1/2, 1/3,
1/4) dan penyebut sama (contoh: 2/8, 4/8, 7/8). |
Aljabar |
A.4.1 Mengidentifikasi dan
mengembangkan pola gambar atau objek sederhana hingga bilangan cacah 100. A.4.2 Mengidentifikasi dan
mengembangkan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan
dan pengurangan hingga 100. |
Pengukuran |
P.4.1 Mengukur dan
mengestimasi luas menggunakan satuan baku seperti cm². P.4.2 Mengukur volume
menggunakan satuan tidak baku. |
Geometri |
G.4.1 Mendeskripsikan ciri-ciri
bangun datar yang lebih kompleks (segilima, segienam). G.4.2 Menyusun dan mengurai
berbagai bangun datar dengan berbagai cara sesuai kebutuhan desain. |
Analisis Data dan Peluang |
D.4.1 Menyajikan data dalam
bentuk diagram batang sederhana (skala satu satuan). D.4.2 Membandingkan data dalam
bentuk diagram batang. |
Kelas IV Semester 2
Elemen |
Tujuan Pembelajaran |
Bilangan |
B.4.4 Mengenali pecahan
senilai menggunakan gambar dan simbol matematika. B.4.5 Mengenali bilangan
desimal pada posisi persepuluhan dan perseratusan. B.4.6 Menghubungkan bilangan
desimal dengan persen sederhana (contoh: 0,75 = 75%). |
Aljabar |
A.4.3 Mengisi nilai yang belum
diketahui dalam kalimat matematika yang berkaitan dengan perkalian dan
pembagian sederhana. A.4.4 Mengidentifikasi
pola-pola yang lebih kompleks yang melibatkan bilangan dan operasi sederhana. |
Pengukuran |
P.4.3 Mengukur dan
mengestimasi volume menggunakan satuan baku seperti liter. |
Geometri |
G.4.3 Mendeskripsikan bangun
datar dan bangun ruang serta perbedaan antara keduanya (contoh: persegi dan
kubus, segitiga dan limas). G.4.4 Mengenali hubungan antara
berbagai bangun datar dalam membentuk bangun ruang sederhana (contoh:
segitiga membentuk piramida, persegi membentuk kubus). |
Analisis Data dan Peluang |
D.4.3 Menganalisis data dalam
bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu
satuan). D.4.4 Menginterpretasi data
untuk menarik kesimpulan dari berbagai bentuk penyajian data. |
Sumber:
1. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Tahun 2024
2. Dokumen penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar